Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Sebaiknya PSSI Lunasi Hutang Pada La Nyalla, Sebelum Edy Rahmayadi Ditetapkan Sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara

Gambar
Sebaiknya PSSI Lunasi Hutang Pada La Nyalla, Sebelum Edy Rahmayadi Ditetapkan Sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti mengaku PSSI masih memiliki tanggungan hutang kepada dirinya. Besaran hutang PSSI dan Liga Indonesia kepada dirinya mencapai hampir Rp 25 Miliar. Kepada sejumlah wartawan, La Nyalla mengatakan silakan dikonfirmasi ke Ketua Umum PSSI sekarang, Edy Rahmayadi. Ia mengaku sudah bersurat tiga kali ke PSSI. Namun belum ada jawaban yang menjelaskan bagaimana dan kapan hutangnya akan dibayar. "Tanya aja ke Pak Edy. Mungkin beliau sibuk. Apalagi beliau maju di Pilkada Sumatera Utara. Jadi masih belum bisa jawab bagaimana dan kapan PSSI akan bayar uang saya", ujarnya dalam rilis "Salah satunya kan untuk bayar ke klub-klub peserta liga, karena kesulitan cashflow, pinjam dulu ke saya pribadi. Begitu juga di PSSI, karena kesulitan bayar kewajiban, pinjam dulu ke saya. Kan memang PSSI tidak dapat uang dari pemerint

Terkait Korupsi Unesa, Kesatuan Aksi Mahasiswa Minta Kejati Jatim Bertindak Profesional

Gambar
Terkait Korupsi Unesa, Kesatuan Aksi Mahasiswa Minta Kejati Jatim Bertindak Profesional Sehubungan dengan tindakan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim), terkait pengusutan dugaan korupsi ratusan milyar di Universitas Negeri Surabaya yang dilakukan oleh jaringan koruptor Uninteruptable Power Supply (UPS)  DKI Jakarta,  KAMUS - Kesatuan Aksi Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya menyampaikan pernyataan sikap yang intinya sebagai berikut:   1.     Jika memang ada korupsi di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa), hendaknya diusut secara professional. 2.     Kalau pengusutan memang infonya sudah diselesaikan secara kekeluargaan janganlah terus menerus memanggil pimpinan kampus untuk diperiksa di kantor kejaksaan. Dan oknum kejaksaan yang datang ke kampus atau memanggil pimpinan kampus ke kantor kejaksaan selalu bergantian. Ini bisa menimbulkan perasaan seperti diteror 3.     Apalagi infonya untuk penyelesaian secara kekeluargaan itu pimpinan kampus

Pendukung La Nyalla Bakal Geruduk Kantor Gerindra

Gambar
Pendukung La Nyalla Bakal Geruduk Kantor Gerindra Polemik soal mahar politik antara La Nyalla Mattalitti dan Partai Gerindra semakin memanas. Pendukung La Nyalla dikabarkan siang ini, 16 Januari 2018, bakal menggeruduk kantor Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jawa Timur di Jalan Gayungsari Barat, Surabaya. Kabar itu beredar secara berantai lewat aplikasi pesan singkat sejak Senin, 15 Januari 2018. Namun, hingga berita ini ditulis, rencana aksi itu belum jelas. Telepon dan pesan singkat dari para wartawan yang dikirim ke nomor kontak koordinator aksi, Andi Basso HP: 081332617899 sejak tadi malam tidak direspons. Meski begitu, polisi tetap melakukan penjagaan di kantor Gerindra. Penjagaan itu sudah dilakukan sejak tadi malam. Puluhan polisi bersenjata lengkap dari Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya diterjunkan ke lokasi yang berada di wilayah Surabaya selatan itu. Mereka mulai berjaga-jaga sejak pukul 19.30. Kepolsek Gayungan, Komisaris Lukito, mengatak

Memangnya Siapa Prabowo, Kok Berani Memaki La Nyalla Mattalitti

Gambar
Memangnya Siapa Prabowo, Kok Berani Memaki La Nyalla Mattalitti Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La NYalla Mahmud Mattalitti mencurahkan kekesalannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang meminta uang sebesar Rp 40 miliar. La Nyalla tak memenuhinya, Prabowo kemudian disebut marah dan membatalkan pencalonan La Nyalla. La Nyalla mendapatkan surat mandat dari Prabowo pada 11 Desember 2017 lalu. Surat mandat tersebut berlaku 10 hari dan berakhir pada 20 Desember 2017. Dalam surat nomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017 itu dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses DPP Partai Gerindra. Karena itu, selain diminta mencari mitra koalisi, La Nyalla juga diminta untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan. Salah satu kelengkapan pemenangan, ucap La Nyalla, ia sempat diminta uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Uang itu digunakan untuk saksi dalam Pilkada Jatim.

Benarkah Gerindra Meminta Uang Rp. 170 Milyar Pada La Nyalla Agar Mendapat Rekomendasi Sebagai Calon Gubernur Jatim ?

Gambar
Benarkah Gerindra Meminta Uang Rp. 170 Milyar Pada La Nyalla Agar Mendapat Rekomendasi Sebagai Calon Gubernur Jatim ?   Mantan Ketua PSSI La Nyalla M Mattaliti, dengan tegas menolak untuk menyetorkan dana kepada partai Gerindra untuk mendapat rekomendasi sebagai calon dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur (Jatim). Ia mengaku, lebih baik sumbangkan uang ke anak yatim dan membangun masjid daripada harus setor uang yang sangat besar tersebut. "Kalau ada uang Rp170 milyar, dari pada kita beli rekomendasi partai, mending kita bangun masjid yang bagus saja," ujarnya, "Saya masih ingat sekali, pak Prabowo pernah bilang, kalau ada kader yang punya potensi mau nyalon kepala daerah, Gerindra membuka pintu selebar-lebarnya, yang penting calon tersebut diinginkan rakyat," ujar La Nyalla. "Jadi pak Prabowo seperti Iklan salah satu rokok yang punya tagline

Rektor Unesa Marah Kampus Disebut Pencetak Koruptor : Korupsi Ratusan Milyar di Universitas Negeri Surabaya Modus Pelaku Sama Dengan Korupsi UPS DKI Jakarta

Rektor Unesa Marah Kampus Disebut Pencetak Koruptor Prof  Dr Warsono MS, Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tidak setuju dengan pendapat masyarakat yang menyebutkan kampus sebagai pencetak para koruptor. Menurutnya,  penilaian itu sangatlah berlebihan dan terlalu dibesar-besarkan media. "Kalau kampus disebut pencetak koruptor, lebih baik kampus ditutup saja. Kalau  sudah ditutup mau jadi apa, maka ambruklah negara ini, karena sumber daya manusia (SDM) terlahir dari Universitas" Kata Prof Warsono saat ditemui diruangannya di Surabaya. Ini adalah cara berfikir yang melompat, cara berfikir seperti ini sangat menyedihkan. "Jadi kalau ada orang atau oknum yang korup, itu bukan karena dirinya sendiri, tetapi karena sistem. Inilah yang harus di didik agar masyarakat dapat berfikir analysis dan sintetik  tidak hanya melakukan bentuk generalisasi, ini miris sekali " Katanya ---------------------------------------------------------------- Korupsi Ra

Sindikat Koruptor UPS DKI Jakarta Diduga Beraksi Sampai ke Universitas Negeri Manado

Gambar
Sindikat Koruptor UPS DKI Jakarta Diduga Beraksi Sampai ke Universitas Negeri Manado Direktur CV Tunjang Langit, Ulya Abdilah ketika dihubungi HP/Wa-nya 085732744749 dan 081231092266 belum mau menjawab MPP - Masyarakat Peduli Pendidikan menulis surat kepada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara (Kejati Sulut), menanyakan kelanjutan pengusutan dugan korupsi di Universitas Negeri Manado. "Lebih dari setahun yang lalu pengusutan sudah dilakukan, akan tetapi saat ini tidak terdengar lagi kabar beritanya", kata Ivan Massengi koordinator MPP Cabang Sulawesi Utara. Sebagaimana diketahui sebelumnya Kejati Sulut mengusut dan memanggil para pihak yang terindikasi terlibat dalam dugaan korupsi di Universitas Negeri Manado. Adapun yang diusut oleh Kejati Sulut terkait adanya dugaan markup harga dan barang yang kualitasnya kurang baik sehingga  tidak bisa dipakai dengan selayaknya dalam proses belajar mengajar di Universitas negeri Manado dalam kasus tersebut adala