Mencla-Mencle Soal di Jatim Sudah Ada Herd Immunity, Seknas Jokowi: Khofifah Otoriter dan Tidak Mau Dapat Saran Dari Masyarakat

Mencla-Mencle Soal di Jatim Sudah Ada Herd Immunity, Seknas Jokowi: Khofifah Otoriter dan Tidak Mau Dapat Saran Dari Masyarakat

Anies dan Khofifah Hadiri Kongres Partai Nasdem, Apa Maknanya?

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinilai mejadi kelihatan otoriter, anti kritik dan tidak mau mendapat masukan dari masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi Jatim pada Jumat (13/8/2021), menanggapi polemik yang muncul akibat perilaku Khofifah dalam menangani pandemi covid-19. Dimana sebelumnya Khofifah menyatakan bahwa ada daerah di Jatim yakni Surabaya dan Mojokerto sudah mencapai Herd Immunity atau kekebalan komunal.

Klaimnya yang dimuat dan viral di berbagai media itu tentu saja memicu kritik, saran dan masukan dari masyarakat agar sebagai Gubernur . Khofifah tidak sembarangan klaim bahwa sudah ada Herd Immunity di Jatim.  Karena jika sudah ada Herd immunity, tentunya tidak perlu lagi ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan dalih untuk mencegah meluasnya penularan covid-19.

Setelah panen kritik, tiba-tiba Khofifah menyangkal bahwa sebelumnya dia pernah menyatakan bahwa kota Mojokerto dan kota Surabaya sudah mencapai Herd Immunity.

Untuk itu entah ada faktor apa, ada media yang menghapus pemberitaan "Khofifah Sebut Surabaya dan Mojokerto Sudah Herd Immunity" dan menggantinya dengan berita lain. Akan tetapi sebelum dihapus dan diganti dengan berita lain, sudah banyak masyarakat yang melakukan screenshoot atau tangkap layar atas berita tersebut, sehingga jejak digital tidak sempat terhapus/hilang.

Sedangkan beberapa media tidak mau menghapus pemberitaan "Khofifah Sebut Surabaya dan Mojokerto Sudah Herd Immunity", karena bisa jadi mereka memang mendengar pernyataan Khofifah seperti itu dan atau memiliki rekamannya.

" Dari rentetan ini, Khofifah terlihat otoriter, anti kritik dan tidak mau mendapat masukan dari masyarakat", kata Sapto Raharjanto, ketua DPW Seknas Jokowi Jatim.

Sebagaimana viral diberitakan, pada Jumat 6 Agustus 2021 Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebut Surabaya dan kota Mojokerto sudah mencapai Herd Immunity.

Dengan pernyataannya itu, Khofifah diingatkan oleh berbagai kalangan masyarakat, diantaranya oleh Deni Wicaksono, anggota Komisi E DPRD Jatim yang menbidangi kesehatan, agar hati-hati membuat narasi atau klaim adanya pencapaian herd immunity pada sejumlah daerah di Jatim.

Saran atau nasehat yang diberikan oleh Deni pada Sabtu 7 Agustus 2021 itu karena herd immunity baru terwujud ketika sebagian besar orang dalam kelompok sudah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi. Salah satu jalannya lewat vaksinasi. Konsensus ahli, sekitar 70 persen warga tervaksin, tapi dalam konteks Covid-19, itu tercapai ketika sudah lengkap dua dosis. Faktanya, tidak ada satu pun kabupaten/kota atau provinsi di Indonesia yang telah mencapai itu.

Deni menyebut pernyataan  Khofifah itu menjerumuskan karena berpotensi membuat masyarakat di daerah yang disebut Khofifah sudah herd immunity lengah terhadap Covid-19 yang masih mengganas.

Pernyataan Khofifah itu menurut Deni, juga juga berpotensi mengadu domba karena publik di daerah tersebut akan memprotes keras pemerintah kota atau kabupatennya, mengapa tetap ada pembatasan (PPKM) ketika herd immunity sudah diklaim oleh Gubernur Jatim

Begitu diingatkan atau diberi saran, entah ada apa sontak beberapa media menghapus berita yang berisi klaim Khofifah bahwa di Jatim sudah ada daerah yang mencapa herd immunity, akan tetapi beberapa media lain tidak mau menghapus pemberitaan tersebut.

Dan pada Senin 9 Agustus 2021, saat mengudara pada sebuah acara radio sebagaimana disiarkan https://www.instagram.com/p/CSWLCmlMCbw/ , Khofifah menyangkal bahwa dirinya pernah bilang bahwa Kota Mojokerto dan Surabaya sudah mencapai herd immunity.

Bantahan Khofifah pada siaran tersebut akhirnya menuai banyak kritik dari para pemirsa, diantaranya yang disuarakan oleh @umaralhakimhakim yang menyatakan "Alasane uakeh (alasannya buanyak), pemimpin yang baik itu sebelum melempar pernyataan harus disesuaikan dengan data dan realita".

Sedangkan @andik_rekkles berkomentar "Omonganmu mbulet koyo... (Bicaramu ruwet/ silang sengkarut seperti...)"

Malah ada yang sinis seperti @erryseptiawan yang menyindir "Ayo bu pesta ulang tahun maneh, mumpung PPKM belum ditutup (Ayo bu pesta ulang tahun lagi, mumpung PPKM belum ditutup)


Ketua Seknas Jokowi Jatim
Sapto Raharjanto
HP/WA: 082141751575

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Latar Belakang Calon Ketua Kwarda Pramuka Jatim Pengganti Gus Ipul

Sebaiknya PSSI Lunasi Hutang Pada La Nyalla, Sebelum Edy Rahmayadi Ditetapkan Sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara

Ribut Dukung Untari Untuk Gubernur Jatim, Bersama Khofifah atau Maju Sendiri