Emil Dardak Apresiasi Peran Santri Hadapi Ancaman Radikalisme

Emil Dardak Apresiasi Peran Santri Hadapi Ancaman Radikalisme

Inline image


Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak keberadaan hari santri yang menjadi elemen penting dalam memupuk jiwa nasionalisme, khususnya dalam menghadapi ancaman radikalisme.

Hal ini disampaikan Emil saat hadir dalam pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur periode 2021-2026 di Ponpes Babussalam, Kabipaten Malang, pada Minggu malam (28/11/2021)

Emil menunjukkan apresiasinya kepada DPD PA GMNI Jatim karena menjadi wadah sinergisnya santri dengan gagasan nasionalisme.

Oleh karenanya, momentum pelantikan DPD PA GMNI Jatim  tersebut adalah memperkuat gagasan nasionalisme untuk memperkuat dan membangun Indonesia , apalagi inisiator tentang adanya hari santri adalah pengasuh Ponpes Babussalam KH Thoriq bin Ziyad atau yang akrab disapa Gus Thoriq.

Sedangkan Gus Thoriq pada saat menjadi mahasiswa di UIN Malang adalah merupakan aktivis GMNI dan pernah menjadi ketua GMNI UIN Malang

Sebagaimana diketahui pada tahun 2014 Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke ponpes Babussalam kabupaten Malang. Pada saat itu Jokowi bersama Gus Thoriq dan beberapa tokoh ulama menandatangani kesepakatan bahwa akan menetapkan adanya Hari Santri, untuk mengingatkan betapa banyak jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Meskipun banyak kalangan yang mungkin karena belum membaca sejarah menuding bahwa ide danya hari santri adalah ide gila, sinting dan tidak masuk akal, Presiden Jokowi melalui Keppres nomor 22 tahun 2015 menetapkan bahwa setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri.

Pertimbangan dalam Keppres nomor 22 tahun 2015 tersebut menyatakan:
a.bahwa ulama dan santri pondok pesantren memiliki peran besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan RI dan memperthankan Negara Kesatuan RI sert mengisi kemerdekaan;
b.bahwa untuk mengenang, meneladani dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan NKRI serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa perlu ditetapkan Hari Santri pad tanggal 22 Oktober;
c.bahwa pada tanggal 22 Oktober itu diperingati merujuk pada ditetapkannya seruan resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 oleh para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia yang mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan NKRI dari serangan penjajah.

Pada acara pelantikan DPD PA GMNI jatim tersebut Emil Dardak tampak sangat akrab dengan beberapa tokoh yang hadir seperti Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Pengasuh Ponpes Babussalam KH. Thoriq Bin Ziyad, Deni Wicaksono Ketua DPD PA GMNI Jatim, Bupati Kab. Malang Sanusi, Ketua DPRD Prov. Jatim Kusnadi, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim Sri Untari, Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto, pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang KH. Zahrul Azhar Asumta As'ad atau yang akrab disapa Gus Hans serta beberapa tokoh lainnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Latar Belakang Calon Ketua Kwarda Pramuka Jatim Pengganti Gus Ipul

Sebaiknya PSSI Lunasi Hutang Pada La Nyalla, Sebelum Edy Rahmayadi Ditetapkan Sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara

Ribut Dukung Untari Untuk Gubernur Jatim, Bersama Khofifah atau Maju Sendiri